PENGERTIAN
PSIKODIAGNOSTIK
prosedur
standar untuk mengukur sampel perilaku dan menguraikannya berdasarkan kategori,
hasilnya digunakan untuk mendiagnosa dan memprediksi berdasarkan norma yang
berlaku. kemampuan menggambarkan kondisi subyek yang diperiksa. memberikan
estimasi performance.
PENGGUNAAN
PSIKODIAGNOSTIK
1. CLINICAL
SETTING : digunakan pada usaha mendeteksi gangguan psikis yg dialami
individu/klien dan mengukur kemampuan/kekuatan pribadi yang dimiliki individu,
sehingga dapat diterapkan pola terapi/treatment yang efektif. Contoh: di RS,
pusat kesehatan mental, klinik-klinik konsultasi Psi.
2. LEGAL
SETTING : penggunaan di pengadilan, rumah pemasyarakatan,
tempat-tempat rehabilitasi yang berhubungan dengan masalah tindakan kejahatan,
pusat rehabilitasi penderita narkotika.
3. EDUCATIONAL
AND VOCATIONAL GUIDANCE : focus pemeriksaannya lebih ditekankan bidang
pengembangan studi dan kerja. Digunakan di sekolah, universitas, pusat-pusat
latihan dan pusat bimbingan karir.
4. EDUCATIONAL
AND VOCATIONAL SELECTION : digunakan untuk rekuitment diperusahaan dan
bidang pekerjaan, penempatan, mutasi, dll.
5. RESEARCH SETTING : untuk
kepentingan pengembangan ilmu dan pengmbangan tehnik serta metode diagnostic.
Digunakan dilingkup akademik dan perguruan tinggi.
METODE
PSIKODIAGNOSTIK
1.
OBSERVASI
Suatu
aktifitas dg sengaja dan sistimatis mengamati aktifitas individu dan tingkah
laku individu dg menggunakan alat utama penyelidikan adalah : INDRA.
Situasi
Observasi:
-
Natural setting/alamiah
- Simulated
Setting/Tiruan
-
Laboratorium
Ditinjau dari aspek yang diobservasi/diamati:
-
Event Sampling : yang diamati hanya beberapa aspek tingkah laku pada saat
tertentu.
-
Time Sampling : yang dicatat dan diamati adalah apa saja yang dilakukan
individu pada waktu tertentu.
Klasifikasi Metode Observasi
·
Non partisipan
·
Partisipan
·
Situasi eksperimen
3.
METODE WAWANCARA
Adalah
yg berdasarkan pada laporan verbal dimana terdapat hubungan langsung antara
penyelidik dengan yang diselidiki.
Wawancara
adalah suatu situasi dimana terjadi pertukaran pandangan & informasi antara
dua orang yang saling bertemu / berhubungan.
Dalam
wawancara:
1.
komunikasi berbentuk verbal & non verbal
2.
sangat penting untuk membentuk relasi antar personal
3.
pertanyaan mempunyai tujuan & arah
Hal-hal
yang perlu dipertimbangkan:
1.
waktu
2. isi
wawancara
3.
respon yang diharapkan
-
jawaban yang terbuka
-
jawaban yang tertutup
4.
umpan balik : suatu usaha untuk memperjelas informasi yang diperoleh.
Paraphrasing
: mengungkapkan kembali apa yg dikatakan dari orang yg diwawancarai.
Perception
Checking : mencari kesamaan persepsi dari yang mewawancarai & yg
diwawancarai.
kelebihan
wawancara :
1.
merupakan tehnik yg tepat untuk mengungkapkan keadaan pribadi
2.
dapat dilaksanakan pada setiap individu & pd setiap tingkat usia
3. tidak
dibatasi oleh kemampuan membaca atau menulis
4. bisa
dilakukan serempak sambil diobservasi
5. data
yang masuk lebih banyak & lebih tepat
6.
kerahasiaan pribadi lebih terjamin
Kelemahan
:
1.
membutuhkan waktu, tenaga dan biaya lebih banyak
2.
sangat tergantung individu yang di wawancarai
3.
dilaksanakan oleh orang yang ahli
4.
mudah dipengaruhi oleh situasi sekitar
5.
subyektifitas sangat mempengaruhi hasil
TES
adalah
pertanyaan-pertanyaan yg harus dijawab dan atau perintah-perintah yg harus
dijalankan, dan berdasarkan atas bagaimana teste menjawab pertanyaan dan atau
melakukan perintah penyelidiki dapat mengambil kesimpulan dengan cara
membandingkan dg standart atau dg testee yg lain.
SYARAT
TES YANG BAIK :
1.
Valid
2.
Reliabel
3.
Distandardisasi
4.
Obyektif
5.
Diskriminatif
6.
Komprehensif
7.
Mudah digunakan
1.
VALIDITA TES
adalah
taraf sejauh mana tes tsb mengukur apa yg seharusnya diukur dan seberapa baik
tes bisa mengukur (tinggi validita -> mengenai sasaran)
MACAM-MACAM
VALIDITA
1. Face
validity
- suatu
tes dipandang valid kalau nampaknya memang telah mengukur apa yg seharusnya
diukur.
- bukan
ukuran validita yg dpt dipakai sebagai sandaran
2.
Content validity (validita isi)
-
seberapa jauh tes mengungkapkan pengatahuan testee mengenai sesuatu hal /
pelajaran tertentu.
- tidak
menanyakan apa yang seharusnya diketahui, tetapi apa yg sebenarnya diketahui
-
biasanya digunakan di dalam lapangan prestasi
3.
Construct validity = logical validity = validity by definition
4. -
predictive validity
validita
yg lbh menunjukan kpd hubungan antara tes dan score, dg keadaan diwaktu yg akan
datang
- concurrent validity
validita
yg lbh menunjukan kpd hub anatara tes dan score yg dicapai dg keadaan sekarang.
5.
Factorial validity (teori faktor)
validita
suatu tes diuji dri faktor-faktor yg ingin diukur dg tes tsb.
Tes yg
disusun sesuai dg faktor-faktor yg ada analisa faktor dpt diketahui validita.
Tehnik validitas :
Dgn mencari korelasi tes yang diselidiki dg sesuatu yg dipandang valid yang disebut KRITERIA.
Kriterium : menunjukan suatu fakta atau kejadian yg diramalkan oleh tes tsb.
MACAM-MACAM KRITERIA :
1. Kriteria Luar (external criterion) : kriteria yg berasal dari luar tes yang diselidiki validitanya.
2. Kriteria Dalam (internal criterion) : kriteria yg berasal dari dlm tes yg diselidiki, berupa total score dari tes tsb.
JENIS-JENIS KRITERIA :
1. Kriterium objektif : semua fakta ttg presrasi / perilaku yg dikatakan berhasil yg dituntut dlm suatu tugas tertentu.
Contoh :
- kriterium mengetik : jumlah huruf yg diketik
- olah raga : jumlah medali
- keberhasilan : rata-rata nilai B
2. Kriterium subjektif : pendapat ahli atau kompetent yg bersifat subyektif yg mengetahui permasalahan tertentu ttg perilaku yg harus dicapai.
Kelemahan : persepsi orang berbeda
3. Kriterium langsung : berupa bentuk perilaku, sikap, tindakan yg nyata sbg ukuran yg telah ditetapkan sebelumnya.
4. Kriterium intermedier : kriteria yg dipakai sbg patokan pada apa yg harus dicapai subyek selama suatu tugas dilaksanakan.
5. Kriterium akhir : pd akhir'a ssorang dituntut dan dharapkan menunjukan suatu prestasi dan keterampilan tertentu.
2. RELIABILITA
adalah suatu tes sejauh mana tes tsb sama dgn dirinya atau disebut konsistensi (keajegan) suatu tes -> hasil pengukuran dpt dipercaya dimana dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran pada subyek yg sama, hasilnya relatif sama.
RELIABILITA DAPAT DITENTUKAN DGN BEBERAPA CARA:
a. Stabilitas : diperoleh dgn cara setelah beberapa waktu lamanya, subyek di tes dgn tes yg sama, kenudian kedua hasilnya dibandingkan. (test re test approach)
b. Ekivalensi : membandingkan hasil tes dgn tes yg lain yg pararel (ekivalen).
3. STANDARISASI
suatu tes bertujuan agar testee (yang dites) dg tes tersebut, mendapat perlakuan (situasi) yg benar-benar sama. Sehingga hasilnya dapat dibandingkan dari satu subyek dgn subyek yg lain. Dan dari satu masa ke masa yg lain.
Yg perlu dibakukan kedalam tes :
a. Materi
Tehnik validitas :
Dgn mencari korelasi tes yang diselidiki dg sesuatu yg dipandang valid yang disebut KRITERIA.
Kriterium : menunjukan suatu fakta atau kejadian yg diramalkan oleh tes tsb.
MACAM-MACAM KRITERIA :
1. Kriteria Luar (external criterion) : kriteria yg berasal dari luar tes yang diselidiki validitanya.
2. Kriteria Dalam (internal criterion) : kriteria yg berasal dari dlm tes yg diselidiki, berupa total score dari tes tsb.
JENIS-JENIS KRITERIA :
1. Kriterium objektif : semua fakta ttg presrasi / perilaku yg dikatakan berhasil yg dituntut dlm suatu tugas tertentu.
Contoh :
- kriterium mengetik : jumlah huruf yg diketik
- olah raga : jumlah medali
- keberhasilan : rata-rata nilai B
2. Kriterium subjektif : pendapat ahli atau kompetent yg bersifat subyektif yg mengetahui permasalahan tertentu ttg perilaku yg harus dicapai.
Kelemahan : persepsi orang berbeda
3. Kriterium langsung : berupa bentuk perilaku, sikap, tindakan yg nyata sbg ukuran yg telah ditetapkan sebelumnya.
4. Kriterium intermedier : kriteria yg dipakai sbg patokan pada apa yg harus dicapai subyek selama suatu tugas dilaksanakan.
5. Kriterium akhir : pd akhir'a ssorang dituntut dan dharapkan menunjukan suatu prestasi dan keterampilan tertentu.
2. RELIABILITA
adalah suatu tes sejauh mana tes tsb sama dgn dirinya atau disebut konsistensi (keajegan) suatu tes -> hasil pengukuran dpt dipercaya dimana dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran pada subyek yg sama, hasilnya relatif sama.
RELIABILITA DAPAT DITENTUKAN DGN BEBERAPA CARA:
a. Stabilitas : diperoleh dgn cara setelah beberapa waktu lamanya, subyek di tes dgn tes yg sama, kenudian kedua hasilnya dibandingkan. (test re test approach)
b. Ekivalensi : membandingkan hasil tes dgn tes yg lain yg pararel (ekivalen).
3. STANDARISASI
suatu tes bertujuan agar testee (yang dites) dg tes tersebut, mendapat perlakuan (situasi) yg benar-benar sama. Sehingga hasilnya dapat dibandingkan dari satu subyek dgn subyek yg lain. Dan dari satu masa ke masa yg lain.
Yg perlu dibakukan kedalam tes :
a. Materi
bahan
untuk membuat tes (kertas, tinta, pensil dsb)
item-itemnya
(kata-kata, gambar, tanda ukurannya dsb)
b.
Penyelenggaraan :
meja,
alat tlis, penerangan
situasi
(suhu, ketenangan dsb)
cara
penyajian
waktu
c. Cara
pemberian score :
pertimbangan2
(kunci)
batas,
bonus dsb
d. Interprestasi
:
terhadap
hasil testing yg sama harus memberikan interprestasi yg sama.
4.
OBYEKTIF
Nilai
yg diberikan akan memberi hasil yg sama bila dinilai oleh pemeriksa yg berbeda.
5.
DISKRIMINATIF
Tes
harus mampu menunjukan perbedaan-perbedaan yg kecil mengenai sifat (faktor)
tertentu pada individu yg berbeda-beda.
Indeks
yg menunjukan diskriminasi disebut daya pembeda.
6.
KOMPREHENSIF
Tes yg
dapat sekaligus mengungkap / menyelidiki banyak hal.
Misal
tes prestasi : dlm tes prestasi mampu mengungkap sgla pengetahuan yg
dipelajari.
->
dpt mencegah spekulasi dari testee
KONSEP-KONSEP PENGUKURAN
Perinsip penggunaan tes psikologi:
KONSEP-KONSEP PENGUKURAN
Perinsip penggunaan tes psikologi:
valid,
reliabel, standarisasi, obyektif, diskriminatif, komprehensif mudah digunakan.
penyelenggaraan
tes psikologi & hal-hal yg perlu diperhatikan didalam penyelenggaraan tes
psikologi.
pengendalian
penggunaan tes
penguji
yg berkualitas
PSIKOLOGI DIFERENSIAL
Psi.
diferensial : psi. yang mempelajari perbedaan didalam fungsi psi. individu.
Psi.
Umum : mempelajari fungsi psikis
secara umum.
PSI. DIFERENSIAL DILATAR
BELAKANGI OLEH
:
1.
KARAKTEROLOGI
Bertujuan
untuk mengembalikan perbedaan azasi manusia kedalam tipe dasar yang sederhana.
2.
PSIKODIAGNOSTIK
Bertujuan
untuk menentukan hubungan antara suatu keadaan atau gerakan manusia yang dapat
diamati dari luar dgn cirri-ciri individu didalam dirinya untuk memahami
karakter.
Contoh
:
Fisiognomi
: menghubungkan sifat dengan raut wajah.
Prenologi
(karinologi) : menghubungkan bentuk kepala dengan sifat manusia.
Grafologi
: tulisan tangan dengan sifat manusia.
Mandel
: hukum Mandel
Galtom
: perbedaan faali
Cattel
: Mental tes
Pendekatan
Kualitatif : kelebihan: kepekaan memahami gejala psikologi penyesuaian
teori lebih komprehensif, profesi onalitas meningkat, polivalensi (memberikan
banyak kemungkinan). Kelemahan: kurang efesien & subyektif.
Pendekatan
Kuantitatif : kelebihan: obyektif & efesien. kelemahan: -
mengabaikan dinamika, - hanya mepersoalkan benar/salah, -monovalensi (mengenal
1 kemungkinan)
psikodiagnostik dan psikologi diferensial ..
BalasHapus"sesuatu hal yang sangat sedih dan sangat senang akan bisa diingat"
kognitif , afektiv , behavior, dan fisik masuk dalam individual fisik menentukan juga terhadap perkembangan seseorang karena fisik mempengaruhi perilaku, fisik mempengaruhi pikiran kita .